SEJARAH
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah perguruan tinggi seni yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ISI Denpasar secara fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ISI Denpasar didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003 tanggal 26 Mei 2003 yang merupakan integrasi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana.
LAB
- LAB DESAIN
PROGRAM STUDI
Profil lulusan Program Studi Desain Mode memiliki karakter spesifik jika dibandingkan dengan program studi sejenis pada perguruan tinggi lain. Fokus utama yang menjadi basis pembelajaran adalah keragaman identitas budaya Bangsa Indonesia (diversity of Indonesia) serta keunggulan seni budaya lokal yang telah mendapat pengakuan dunia. Budaya nusantara dan perkembangan seni budaya dunia sebagai unsur tambahan pengembangan wawasan. Think Locally, Act Globally (berpikir lokal dan bertindak global) adalah slogan pemicu mindset dan cara pandang Program Studi Desain Mode, FSRD, ISI Denpasar.
Profil lulusan Program Studi Desain Mode FSRD ISI Denpasar memiliki peran sangat signifikan dan strategis dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang pendidikan seni budaya, khususnya bidang desain mode. Melalui Program Studi Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain dapat meningkatkan perannya dalam mengelola serta mengembangkan SDM berwawasan luas dan terbuka terhadap perkembangan desain, seni, ilmu pengetahuan dan teknologi. Wujud keterbukaan itu dapat diimplementasikan melalui kemampuan lulusan dalam menciptakan karya desain mode yang unggul sesuai tuntutan masyarakat dan mampu mengkaji sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan paradigma desain mode yang saat ini sedang berkembang.
Profil
lulusan Program studi Desain Mode, menitikberatkan pada penggabungan
antara teori dan praktik kreatif berbasis keragaman budaya lokal Bali
dan Indonesia
yang dibutuhkan dalam dunia industri mode. Program ini
dirancang untuk mencetak pemimpin-pemimpin masa depan di industri
kreatif yang turut mengisi
perbendaharaan produk unggulan Indonesia
di bidang mode. Kualifikasi dari Program Studi Desain Mode adalah
Sarjana Sains Terapan Desain (S.Tr.Ds) yang memiliki kompetensi untuk
memahami, menganalisis, mengeksplor serta mengimplementasikan desain
mode dalam singularitas (keunikan) produk, berbasis
keragaman budaya
lokal Bali dan Indonesia, serta mampu menjadi jembatan budaya Bangsa
Indonesia dalam dunia global, sesuai dengan kebutuhan industri mode demi
memperkaya nilai-nilai kemanusiaan yang sejalan dengan perkembangan
zaman.
Merujuk pada visi Program Studi Desain Mode, maka dirumuskan 7 bentuk profil
lulusan Program Studi Desain Mode, yaitu:
- Desainer Mode (Fashion Designer), mampu bekerja sebagai desainer mode profesional, baik pada perusahaan maupun usaha milik pribadi.
- Desainer Tekstil (Textile Designer), mampu bekerja sebagai desainer tekstil dengan kemampuan penciptaan secara tradisional dan digital sesuai dengan kebutuhan industri mode.
- Pembuat Pola (patternmaker), mampu bekerja sebagai pembuat pola busana
pria; wanita; dan anak, baik secara manual maupun digital sesuai dengan
kebutuhan industri mode. - Panata Gaya/Mode (Fashion Stylist), mampu bekerja sebagai penata gaya/mode, termasuk di dalamnya tata rias dan rambut gaya tradisional;modern; dan kontemporer.
- Ilustrator Mode (Fashion Illustrator), mampu bekerja sebagai ilustrator mode melalui penciptaan baik dengan teknik manual maupun digital.
- Konsultan Mode (Fashion Consultant), mampu bekerja sebagai konsultan mode yang memahami aspek budaya, sejarah, tren, bisnis, dan teknik produksi dalam industri mode.
Jurnalis Mode (Fashion Journalist), mampu bekerja baik sebagai jurnalis, kritikus, maupun kurator yang memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan tentang industri mode.